Jambi (ANTARA) – Tubuh Kependudukan dan Keluarga Merencanakan Nasional (BKKBN) Perwakilan Jambi menggalakkan dan memaksimalkan Program Pergerakan Orang Tua Asuh Hindari Stunting (Darurat) dalam usaha penangkalan dan pengentasan stunting di wilayah tersebut.
“Kemendukbangga/BKKBN sebagai instansi yang memikul amanat untuk merealisasikan keluarga berkualitas dan warga yang imbang secara jumlah atau kualitas, dituntut untuk bergerak cepat, pas dan berkaitan pada dinamika yang tetap berkembang,” kata Kepala Perwakilan BKKBN Propinsi Jambi Putut Riyatno di Jambi, Kamis.
Hal tersebut disebutkan Putut Riyatno saat rapat koordinir wilayah Program Senang Kencana, penangkalan dan pemercepatan pengurangan stunting tahun 2025 dengan topik implikasi Quick Win Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) dalam rencana turunkan kebiasaan stunting ke arah Jambi Oke 2029.
Sama sesuai amanah Ketentuan Presiden Nomor 181 Tahun 2024, BKKBN sudah berubah menjadi Kemendukbangga. Kemendukbangga/BKKBN mengampu misi serta visi Presiden Prabowo Subianto pada Asta Cita keempat, yakni Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM).
Akselerasi perolehan tujuan pembangunan keluarga dan kependudukan, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN mencanangkan lima program fokus atau quick win yang fokus pada imbas riil dalam masyarakat. Kesuksesan implikasi quick win itu benar-benar tergantung pada sinergisitas antar-level pemerintah dan pengokohan baris lapangan.
Implikasi program Quick Win Kemendukbangga, yakni pergerakan nasional orangtua asuh hindari stunting (Genting), lanjut usia memiliki daya (Sidaya), taman asuh sayang anak (Rekreasi), pergerakan ayah panutan nasional (Gati) dan super apps menjadi penting dalam tingkatkan kualitas SDM yang diawali dari saat konsepsi s/d lanjut usia.
Dalam pada itu, Wakil Gubernur Jambi Abdullah Sani menghargai semua barisan perwakilan BKKBN Propinsi Jambi yang sudah berperan dan bersinergi dalam lebih memajukan program pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga merencanakan (Senang Kencana) dan program pemercepatan penangkalan pengurangan stunting di Propinsi Jambi.
Berdasar Survey Kesehatan Indonesia tahun 2024, angka prevelensi stunting di Propinsi Jambi ada pada angka 17,1 %, di bawah kebiasaan stunting nasional sejumlah 19,8 %, tetapi bila dibanding angka stunting Propinsi Jambi tahun 2023, yakni 13,5 %, ada tambahan sejumlah 3,6 % jumlah balita stunting di Propinsi Jambi.
“Ini tentu saja harus tingkatkan loyalitas dan usaha keras kita bersama dalam usaha pemercepatan, penangkalan dan pengurangan stunting di Propinsi Jambi,” katanya.